Minggu, 21 Maret 2010
Tanah Kelahiran
1
lenggang jalan di sisi Progo
lengang hati diisi harap
gubuk kecil di pinggir setapak
kukuh disandar si mata bajak
riuh dikicau
riak dikali
riang hati dilantun pagi
aduhai.............
siapa dengar tembang kinanti
didendang lirih,
sepuluh gadis bergenggam anai
hadirkan mimpi semalam
dicurah kepak sayap burung balam
kabut tipis mencumbu Sumbing
senyum di bibir gadis tersungging
2
padi seumur penuh
takzim meniung setiap buluh
hanya hati tegak menjulang
kenang lalu di musim tanam
lelah dikurung
lelah dilarung
sekira hidup sudah ditanggung
"amboi.........
hari panen sudah datang..."
ayo terus berdendang
sambil tunggu siang
lalu kita boleh pulang
pikul padi barang segantang
sorenya mandi di kali
lalu siapkan kenduri
syukur buat tahun ini
.......salam dewi padi............
3
malam terang bulan
ramai di pelataran
asyik dolanan......
main jamuran
ah bocah,
sini kuajar tebak kata:
yang manis hatinya,
wajahnya pasti jua
yang manis wajahnya,
hatinya belum lagi dinyana
ya, boleh kalian jawab
dengan sedikit gelak tawa
4
jika malam sudah luruh
maka hati boleh luluh
jadi satu
dalam bayang kali Serayu
5
jejaka di rantau kota
separo hati ditinggal di desa
rindukan dongeng kenangan
tentang tanah kelahiran
dalam lamunnya
ingat kabut di pucuk Sumbing
dan senyum manis,
gadisnya yang tersungging
6
langit bening.......
menturut malam......
menyatu dalam hening
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar