Selasa, 09 Maret 2010

Sabda Tama ( pembuka rasa bagi pentingnya etika )


Jinejer ing wedha tama
mrih tan kemba kembanganing pambudi
mangkya nadyan tuwa pikun
yen tanmingkani rasa
sepi asepa lir sepah samun
samangsane pasemuan
ganyak gunyuk anglingsemi

( wedhatama, pupuh ke-2, pangkur )

sudah tertulis dalam ujaran leluhur
sebagai patokan ajaran pakerti
bahkan kepada yang telah menginjak dewasa
andaikan dia tak memehami etika
maka yang ada hanyalah kekosongan budi yang tawar
dalam luasnya pergaulan
hanya akan bertindak yang memalukan.

......

seberapa besarkah fungsi etika?
senilai apakah timbangan budaya?
manusia adalah anak alam yang (sewajarnya) patuh
menginsyafi keberadaanya..
yang pribadi...sekaligus yang sosial...

etika memberi batasan akan laku, sebagai kovensi informal untuk mencipta satu tatanan kehidupan yang lestari.
bersatu dengan dirinya sendiri lewat timbangan nurani untuk mendapat sang "aku" dalam pendalamannya.

bersatu dengan sesamanya dalam satu bangunan yang kukuh dan saling toleran, menghadapi cermin dirinya.

bersatu dengan alam jagat gumelar ( makro kosmic ) sebagai sang "wakil" yang beroleh wewenang buat mengelola dan menjaga untuk kemudian mengambil nilai-nilai darinya.

semuanya, dalam satu narasi besar untuk mendekati sang Khalik.. mendekati citra-citra kesempurnaan sifat-Nya.

etika adalah satu-satunya "pelepasan sandal" untuk menginjak tanah sakral nan primordial bernama kehidupan.........

(Dahwi, 09 maret 10)

2 komentar: