Minggu, 21 Maret 2010

Perjalanan

1

datang padaku berita seorang kawan
setelah kepulangannya dari perjalanan
mengarungi lautan yang tujuh
dengan kapal penuh wewangian dari Arab
dan beribu botol anggur Tuscany

2

ia kisahkan
tentang kabut-kabut yang selimuti Tanjung Harapan
dilihatnya orang-orang di sana,
berburu dengan lembing dan mata panah
menyeruak bersama angin
lari menuju hamparan
dapati sepi,
tak satupun binatang buruan


di negeri China dia lalu singgah
sauhkan jangkar di Canton
saat satu perayaan dilangsungkan
sungai-sungai dibanjiri lampion
terang layaknya kunang
dan irilah sekalian bintang

syah bandar memberinya buah tangan
gelang biru batu-giok
berukir seekor phoenix


sebelumnya di tanah India
jauh bersama orang-orang Dravida
sebelum wangsa Arya merajut cerita
dia mengaku bertemu tuhan
konon dulu bernama Brahman
yang hidupi tanah Hindustan
dengan seribu berkat, angin dan hujan


melewati perairan Malaka
sampai dui gugusan Nusantara
ke Talaud dia berlabuh
dan arahkan teropong ke Arafuru
tak juga dapati apa-apa
hanya sepi yang damai
camar sesekali melintas
jatuhkan helaian bulu
yang putih keperakan

kembali kemasanya
saat dia tinggalkan China
ke timur melintasi Lautan Teduh
menentang jalan matahari....

setelah lewat satu purnama
sampai dia di Bermuda

3

lautan Karibia, aduhai indahnya
ke utara masuk Meksiko
ke sekalatan Brasilia, Argentina
bertemu orang-orang Britania
Portugis dan leluhur Andalusia

sampai di Guatemala
di sana,
bertemu sekumpulan orang Maya
berdiang di api saat malam hari
esok datang di hadap piramida ( O...Machu Pichuu yang agung ....)

lagi-lagi dapati dia cindera mata
di tangan kirinya, jimat bersegi lima
entah itu mantra-mantra
apa sekedar doa

mantra yang mencipta realita
doa yang angankan fantasia


temanku tiba di Alaska
dipertengahan musim salju
semua tampak putih
tanpa bintik barang setitik
membalut dua kakinya
sampai nyaris setengah paha
saat malam tiba
matanya hanya bisa terjaga

4

tinggalkan kapal di Bering
dia arungi Siberia
ke arah barat ditemani anjing laut
dan sekumpulan beruang kutub

Moscow,St Pietersburg
Warsawa, Viena, Berlin
Amsterdam hingga Normandia

kembali ke timur,
sampai Itali
dia dapati anggur-anggur Tuscany
lalu ke Athena
sambangi rumah Dewa-Dewa
Zeus...Hera...
Ares...Herculles....

5

di sebuah negeri bernama Sarajevo
semananjung Balkan,
tempat tumbuh ribuan pohon zaitun

ada kesedihan di sana
dan azab perang yang tak kunjung sirna
temanku yang berkendara lereta
hanya bisa berdzikir dengan doa
dan merapal mantra-mantra


6

sampai di Tanah Suci

orang-orang Yahudi rayakan Sabath
kaum Kristen berkumpul di Nazareth
Al Aqsa dipenuhi sujud,

kaum muslim berjalan ke arah Mekkah
menapaktilasi jalan sang Nabi

mencari damai...
menselisihi ramai...


7

di Persia
tempat dia membeli permadani
dan seratus peti wewangian Arab
musim dungi sudah berakhir

kembali pulang
angkat jangkar dari Basrah
arungi Lautan Hindia

di tengah pulau
di seberang Teluk Benggala
kami jumpa dan bertukar cerita
pulau yang tak bernama
pulau yang tak bertanah

dia ceritakan tentang perjalanan
dan sejuta pengalaman

dan aku bicara,
tentang nikmatmnya persemedian
dan sejuta keheningan

kami saling mengisi
kami saling memberi

ketika kembali dia pergi
segera kumulai lagi semedi

mencari tuhan....
mencari terang.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar