Duh Senopati...
Susuhunan seluruh bumi Mataram
Kau,
yang gelari dirimu sebagai Panata Gama, penghulu hukum ilahiah
Ketahuilah
Bahwa negeriku yang kau ratakan dengan tanah
Selamanya bakal mewujud sebagai kesumat sejarah
Kutuk penagih, yang sedia menjadi sampar dan nanah
Pun harkat kewanitaanku yang kau kakangi
Adalah peranggas bumi
Kutaburkan padanya bibit-bibit ngengat api
Yang akan keroposi keagungan kedatonmu dalam intrik rasa benci
Kau akan lebur
O.. Senopati
Ubahnya aku yang kau buat terlacur
Dan Mataram-mu bakal pecah
Mengiring Madiun-ku yang kau cacah
Duh Senopati...
Kau,
si pekak sebab pekik perangmu yang nyalak
Ketahuilah
Mengiring prasetyaku
Biarlah ruh ku menepi dalam tandumu
Hingga kau hanya dapati wadag dalam jasadku
.....
Diajeng...
Jaladri payudara pawestrimu
Sendang tirtaning gesang mrang jabang bayi
Pindha samudra Bima, panggih jatining sang Ruci
Aih Dinda, melatinya seluruh
Madiun...
Berlimpah air susuan kewanitaanmu
Padanya mata air penghidupan bagi setiap bayi
Tak ubahnya samudra bagi Bima, tempat dia temui hakikat Diri...
Susuhunan seluruh bumi Mataram
Kau,
yang gelari dirimu sebagai Panata Gama, penghulu hukum ilahiah
Ketahuilah
Bahwa negeriku yang kau ratakan dengan tanah
Selamanya bakal mewujud sebagai kesumat sejarah
Kutuk penagih, yang sedia menjadi sampar dan nanah
Pun harkat kewanitaanku yang kau kakangi
Adalah peranggas bumi
Kutaburkan padanya bibit-bibit ngengat api
Yang akan keroposi keagungan kedatonmu dalam intrik rasa benci
Kau akan lebur
O.. Senopati
Ubahnya aku yang kau buat terlacur
Dan Mataram-mu bakal pecah
Mengiring Madiun-ku yang kau cacah
Duh Senopati...
Kau,
si pekak sebab pekik perangmu yang nyalak
Ketahuilah
Mengiring prasetyaku
Biarlah ruh ku menepi dalam tandumu
Hingga kau hanya dapati wadag dalam jasadku
.....
Diajeng...
Jaladri payudara pawestrimu
Sendang tirtaning gesang mrang jabang bayi
Pindha samudra Bima, panggih jatining sang Ruci
Aih Dinda, melatinya seluruh
Madiun...
Berlimpah air susuan kewanitaanmu
Padanya mata air penghidupan bagi setiap bayi
Tak ubahnya samudra bagi Bima, tempat dia temui hakikat Diri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar